Posted in Abbi Stories

Lonely

Sebenarnya aku tahu jawaban dari pertanyaan itu.

Aku kesepian.

Apa kau tau disaat aku kesepian?
Apa kau tau disaat aku ingin ada teman bicara?
Apa kau tau disaat aku ingin bercanda?
Apa kau tau disaat aku tidak ingin sendirian?
Apa kau tau disaat aku rindu?
Apa kau tau disaat aku ingin bersama?
Apa kau tau disaat aku ingin diperhatikan?
Apa kau tau disaat aku tidak suka akan sesuatu yang membuat ku kesal?
Apa kau tau disaat aku sedih dan membutuhkan bahu untuk menutup malu karena muka yang basah berlumuran air mata?
Mungkin kau tidak tau semua itu, karena kau hanya menunggu ku bilang semuanya padamu sedangkan aku ini sulit untuk mengungkapkan apapun. Aku berusaha untuk tak mengganggu mu dengan hal-hal konyol itu.
Aku tau itu semua bukan mau mu, kau selalu berusaha menjadi yang terbaik untuk ku sebisa dirimu. Aku bisa merasakan itu.

Kau semakin bingung dengan ku?
Kau anggap aku semakin aneh  atau anggap aku wanita yang tak jelas? Terserah, aku sendiri bingung ada apa dengan ku? Akhir-akhir ini aku menjadi sosok yang ingin mendapatkan banyak perhatian, ingin bercanda, mudah rindu, dan ingin banyak bercerita meluapkan segala dengan mu lebih dari biasanya.

Tapi disaat itu dirimu tak ada.

Aku hanya diam dan berusaha mengubur segala ego. Aku hanya bisa memuji mu disetiap waktu dan bercerita tentang mu pada siapapun yang membuat nyaman dan ingin mendengarkan, walau itu hanya pada kertas kosong. Bukan tak ada alasan, ini ampuh untuk mengobati rasa rindu.

Hari demi hari aku pendam rasa ingin itu tanpa memberitahu mu sepatah kata pun. Bukan karena aku tak percaya padamu atau apapun itu, ada tiga alasan yang terus berada diurutan pertama selama kita bersama, “aku hanya tak ingin mengganggu mu dan kegiatan mu, aku takut membuat mu tidak nyaman, aku takut kau marah”. Walau begitu tapi aku selalu ingin tau apa yang sedang kau lakukan? Tanpa kutanyakan itu langsung kepadamu. Aku selalu menunggu mu memberi ku kabar atau bercerita-cerita lebih dulu ketimbang aku yang menanyakannya. Dengan itu aku hanya bertanya pada diri ku sendiri dan mendapatkan jawaban-jawaban yang membuat ku semakin gila. Dan nantinya aku hanya bisa menjawab, “tidak ada apa-apa”, “biasa aja”, “baik-baik saja”. Berusaha membuat mu tenang, tapi nyatanya sikap ku tak berkompromi dengan lisan, membuat mu tau dan kesal karena “aku ada apa-apa”, “itu tidak biasa saja”, “aku tidak baik-baik saja”.

Akhirnya? Suasana hati menjadi terombang-ambing. Dan akhirnya? 

Inilah aku sekarang..
Inilah aku sekarang..

Maaf, perasaan buruk ini membuat mu ikut mendapatkan imbasnya. Dan maaf cerita ku mungkin membuat mu semakin dan semakin kesal, lalu berpikir banyak tentang ku yang begini. Tapi bagaimana lagi, aku hanya bisa menulis untuk membuat ku terhibur dan membuat ku mampu menghentikan tangisan.

Maaf atas ego yang keterlaluan.
Kau memang sangat baik tapi aku selalu sulit untuk mengerti.

Author:

Dari tidak kenal menjadi kenal, dari tidak suka menjadi suka, dari tidak cinta menjadi cinta dan dari tidak sayang menjadi sayang. Itulah kami. Dua anak manusia yang tidak saling mengenal, tiba-tiba dipertemukan dan diberikan sebuah perasaan spesial satu sama lain. (Update 2018) Kini kami mempunyai 2 orang puteri cantik bernama Shaqueena Zareen Hisyam dan Ekleema Birratu Zehra Hisyam. Bismillah... Kita akan berjuang bersama menuju jannah. Aamiin..

Leave a comment